PRABOWO SUBIANTO, AKANKAH MULUS DI KURSI PRESIDEN 2014?
PRABOWO
SUBIANTO, AKANKAH MULUS
DI
KURSI PRESIDEN 2014?
Oleh
Casmudi, S.AP
Pertarungan Capres-Cawapres kian panas pada tahun 2014, saat pemilu
digelar nanti. Semua partai sebagian besar sudah mengusung calon yang akan
dijadikan Calon presiden dan Calon Wakil presidennya. Bahkan Capres dan Cawapres
yang sudah diusung pun sudah giat berkampanye di berbagai media, baik media
massa, sosial atau media elektronik. Saat ini ada 3 capres yang mempunyai
sarana media (televisi) dan memanfaatkan sebaik-baiknya untuk kampanye
politiknya. Sudah lumrah, karena mereka adalah Si empunya.
Bagaimana Capres-Cawapres yang tidak mempunyai sarana media untuk
kampanye politiknya? Secara fakta, informasi mereka tidak sehebat
Capres-Cawapres yang mempunyai sarana media. Namun mereka berusaha semaksimal
mungkin untuk memanfaatkan sarana media baik media massa, elektronik atau sosial
sebagai trik jitu untuk mempertontonkan visi dan misi politiknya untuk 5 tahun
ke depan sejak tahun 2014. Salah satunya adalah Letjen TNI (Purn) Prabowo
Subianto. Prabowo Subianto merupakan
mantan Danjen Kopassus, pengusaha dan politisi. Prabowo juga politikus dari
partai Gerindra yang menjabat sebagai Ketua Umum. Pada Pemilihan Umum tahun
2009, Prabowo Subianto dipilih sebagai wakil dari Capres Megawati Soekarnoputri.
Tetapi, kemenangan masih belum berpihak.
Akhirnya menjelang pemilu 2014, pada bulan November 2011 lalu,
mengadakan suatu pergerakan untuk mengusung dirinya sendiri menjadi Calon
presiden 2014.
Sebagai masyarakat awam yang belajar politic
practise, saya sangat tergelitik sekali di saat Capres Prabowo Subianto
dengan bendera Gerindra membuat iklan
politik di stasiun televisi yang di bawah naungan MNC Group. Di mana stasiun
tersebut adalah milik Hari Tanoe yang digadang-gadang sebagai cawapres 2014
bersama Jendral TNI (Purn) Wiranto dari Partai Hanura. Padahal menurut sejarah,
Prabowo Subianto lengser dari jabatan Pangkostrad tahun 1998 di saat Panglima
ABRI dipegang oleh Jendral TNI (Purn) Wiranto yang memberikan masukan kepada
Mantan Presiden B.J. Habibie. Dalam politik memang harus memanfaatkan segala
strategi.
Yang menarik sekali adalah jalan Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden
2014 harus menempuh batu sandungan dari lawan politiknya. Chracter Assasination (pembunuhan karakter) mulai bertebaran di
media sosial. Disinyalir Prabowo Subianto dengan partai Gerindra-nya sering
dikaitkan dengan dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Mulai dari
tudingan bahwa dialah dalang (mastermind)
dari serangkaian aksi penculikan para aktivis penembakan mahasiswa Trisakti,
penyulut kerusuhan Mei 1998, hingga menerabas ke isu seputar klik dan intrik di
kalangan elite ABRI. Mulai dari tudingan adanya "pertemuan
konspirasi" di Markas Kostrad pada 14 Mei 1998, tuduhan hendak melakukan
kudeta yang dikaitkan dengan isu "pengepungan" kediaman Presiden B.J.
Habibie oleh pasukan Kostrad dan Kopassus, sampai ke pembeberan sifat-sifat
pribadinya.
Namun bukan namanya Prabowo Subianto
yang melempem menghadapi badai yang menghalangi langkahnya tersebut. Prabowo Subianto
telah menyangkal dalam buku yang dibuatnya tentang keterlibatannya berbagai
peristiwa tersebut. Bahkan, Pius Lustrianang yang merupakan mantan aktivis yang
pernah diculik pun bahkan masuk dalam jajaran partai Gerindra. Permasalahan
dengan Mantan Presiden B.J. Habibie pun telah diredam dengan memunculkan
foto-foto mesra Prabowo - Habibie di akun Facebook milik Prabowo Subianto. Hal
ini menunjukan ke khalayak umum, bahwa permasalahan masa lalu telah hilang (tidak
ada) sama sekali.
Tindakan Prabowo Subianto pun menghenyak banyak kalangan. Di antaranya
menyandingkan kader Gerindra Basuki Cahaya Purnama (Ahok) menjadi wakil
Gubernur DKI Jakarta bersama Jokowi yang telah menggebrak lingkaran birokrasi
yang telah porak poranda. Prabowo Subianto pun tanpa komando dari Pemerintah
meluncur ke Malaysia untuk membantu pembebasan Wilfrida Soik, TKW yang terancam
hukuman mati dengan dana yang diambil dari kantong sendiri. Prabowo Subianto mengklaim
siap mati menjadi Presiden 2014 dan siap menerima resiko apa pun demi kemajuan
bangsa. Dengan percaya diri, Prabowo Subianto siap mengatasi empat problem utama di Indonesia. Pertama, menipisnya cadangan sumber daya
energi. Kedua, ledakan populasi penduduk
Indonesia. Ketiga, pemerintahan
lemah, tidak efisien dan korup. Keempat,
ketidakseimbangan struktur perekonomian. Yang paling menantang partai lain
adalah, mengklaim bahwa Partai Gerindra adalah satu-satunya partai yang sudah
menyiapkan konsep pembangunan bangsa Indonesia.
Akhirnya, timbul pertanyaan yang ada pada diri kita adalah dengan siapa
calon pendamping Prabowo Subianto akan menjadi partner, teman perjuangan dalam
satu paket Capres-Cawapres 2014. Prabowo Subianto pun masih mengincar tokoh
yang menurutnya berkarakter yang siap menjadi cawapres pendampingnya di tahun
2014. Jalan terjal masih ada, tapi siap dilibas. Kita tunggu siapa yang akan ditembak menjadi cawapres Prabowo
Subianto. Politik adalah teka-teki dan menjadi misteri.
Referensi:
http://www.tempo.co/read/news/2013/11/02/078526611/Prabowo-dan-Habibie-Bersilaturahmi-di-Jerman
1 comment for "PRABOWO SUBIANTO, AKANKAH MULUS DI KURSI PRESIDEN 2014?"