Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macau, Pesona “Las Vegas” Asia dan Bangunan Arsitektur Eropa




[Macau] Pesona “Las Vegas” Asia dan 
Bangunan Arsitektur Eropa

Oleh Casmudi, S.AP
 













Macau merupakan wilayah administrasi khusus dari negara Republik Rakyat Tiongkok  (RRT) yang juga menganut ‘one country two systems’ seperti Hongkong. Oleh sebab itu,  Macau bisa mengatur hukum dan masyarakatnya sendiri. Tetapi, masalah diplomasi luar negeri dan militer masih dipegang oleh pemerintah RRT. Macau menganut sistem ekonomi kapitalis. Makanya, hotel-hotel mewah lengkap dengan kasinonya adalah cabang Las Vegas, Amerika Serikat. Macau terletak sekitar 70 kilometer di barat daya Hongkong.
Walaupun masuk dalam wilayah Tiongkok, pemandangan bergaya Eropa lebih dominan dibandingkan dengan pemandangan bergaya Tiongkok. Tulisan penunjuk jalan atau bangunan pun dibuat dalam dua bahasa: Tiongkok dan Portugis. Tetapi nuansa Portugisnya lebih dominan daripada Tiongkok. Dahulu, Macau didatangi para pedagang dari Portugis pada tahun 1513 bernama Jorge Alvares. Selanjutnya datang rombongan kaum Jesuits yang menyebarkan agama Katolik Roma dan membangun berbagai gereja yang menjadi peninggalan sekarang ini. Macau resmi diserahkan oleh Pemerintah Cina ke Portugis pada tahun 1887. Portugis menguasai Macau sampai tahun 1974 dan diperpanjang sampai tahun 1999. Akhirnya pada 20 Desember 1999, Macau secara resmi diserahkan ke Republik Rakyat Tiongkok dengan status daerah otonomi khusus.
Luas Macau sebesar 29,9 km2 dan pernah dikuasai oleh Portugis lebih dari 400 tahun. Itulah alasan yang menyebabkan  kondisi Macau berbeda dengan Hongkong yang pernah dikuasai oleh Inggris. Kondisi bangunan di Macau banyak yang berarsitektur perpaduan antara Portugis dan Tiongkok. Menurut sejarah, profesi asli masyarakat Macau dahulu adalah nelayan. Macau terdiri dari Semenanjung Macau dan dua pulau, yaitu Pulau Taipa dan Coloane, serta daerah reklamasi di antara kedua pulau, yaitu Cotai dimana banyak terdapat kasino-kasino baru yang terbesar di dunia. 



Iklim di Macau adalah subtropik dimana juga sering terjadi angin taifun. Oleh sebab itu, sangat disarankan bagi pengunjung untuk mengecek kondisi cuaca sebelum berkunjung ke Macau. Macau menerapkan Visa On Arrival (VOA) bagi orang Indonesia. Jadi, tidak perlu repot mengurus visa di Indonesia untuk dapat berkunjung ke Macau dikarenakan adanya kesepakatan antara Macau dan Indonesia mengenai bebas visa selama 30 hari.
Mata uang di Macau ialah Pataca (MOP). Macau memiliki percampuran budaya timur dan barat yang unik dan cantik. Bekas jajahan Portugis ini bahkan memiliki nuansa Eropa yang lebih kental daripada nuansa Asia. Tak heran apabila negara ini sering disebut dengan “The Vegas of the East”. Banyak taman kota dan bangunan-bangunan kuno seperti reruntuhan gereja, benteng pertahanan, dan kasino-kasino yang khas seperti di negara Barat. Dari segi transportasi, di Macau transportasinya mudah diakses. Apalagi di Macau banyak tersedia bus-bus gratis yang menghubungkan antar tempat pariwisata. Banyak cara untuk mencapai Macau. Apalagi bagi para pengunjung yang sedang berada di Hongkong. Mereka bisa menjangkau Macau dengan menggunakan kapal ferry cepat Turbo Jet dari Hong Kong Ferry Terminal di Sheung Wan. Kita dapat mendapatkan tiketnya dengan harga MOP$ 142 atau sekitar Rp. 170 ribu, jika dilakukan pada siang hari. Jika kita melakukan perjalanan pada malam hari, maka biayanya sedikit lebih mahal, yaitu sebesar MOP$ 176  atau sekitar Rp. 210 ribu. Perlu diketahui, bahwa kapal Ferry berangkat setiap 15 menit non stop alias selama 24 jam. Tetapi, ada jeda waktu, yaitu: antara pukul 00.00-06.00, kapal ferry berangkat 1 jam sekali. Waktu perjalanan untuk mencapai Macau ditempuh dengan satu jam.



Sejak diserahkan kembali ke RRT pada 20 Desember 1999 lalu, Macau disulap menjadi lokasi perjudian untuk menyaingi Las Vegas dengan 32 kasino raksasa dan ratusan tempat hiburan malam. Oleh karena itu, waktu yang cocok merasakan serunya Macau adalah malam hari. Tidak bisa dipungkiri, daya tarik utama Macau adalah aneka pusat perjudian yang bertebaran di kota ini. Meskipun pada kenyataannya, jumlah kasino yang ada di Macau masih sedikit jika dibandingkan dengan yang ada di Las Vegas (USA). Tetapi, hal yang paling menarik adalah perputaran uang dari hasil perjudian di Macau mencapai 6 kali dari perputaran uang di Las Vegas. Banyak para penjudi yang datang dari orang-orang daratan Cina dan berjudi selama 24 jam non stop. Banyak wisatawan terutama dari Hong Kong gemar mengadu nasib di meja black jack dan poker yang penuh dengan lampu gemerlap. Macau kini menjelma menjadi surga dunia bagi para wisatawan baik mancanegara maupun domestik.
Di Macau, kita dapat mengeksplorasi dengan menikamti keindahan lampau warna-warninya dan disuguhi dengan berbagai macam pertunjukan di pusat-pusat hiburan pada malam hari. Yang lebih mencengangkan adalah betapa gemerlapnya di pusat-pusat keramaian perjudian. Tempat judi yang ada di Jalan Avenida Dr Rodrigo Rodrigues sangat menarik perhatian para pengunjung. Hal ini disebkan karena terdapat ruang terbuka yang luas dan kita bisa memandang berbagai macam kasino besar di kawasan ini seperti: Casino Grand Lisboa, Casino Wynn dan Casino Sands. Perlu diketahui, Casino Lisboa dibangun di sekitar tahun 1960 dengan 3 lantai. Di Casino Wynn, setiap harinya mulai pukul 22.00-02.00 berlangsung pertunjukan Tree of Prosperity and Dragon Fortune, yang digelar berselang-seling di Atrium Rotunda.




Di Casino Wynn, kita juga bisa menikmati Pohon Kemakmuran setinggi 11 meter dengan 68 cabang, 2.000 ranting, serta 98 ribu lembar daun yang dibuat dengan lapisan emas 24 karat. Di Hotel Wynn, di mana Casino Wynn berada sering diadakan pagelaran dancing fountain.  Di kawasan pusat perjudian ini juga terdapat Hotel Galaxy yang mempunyai fasilitas kasino tidak kalah dengan Hotel Wynn.





Namun yang menarik perhatian pengunjung adalah keberadaan kasino Venetian Macau yang merupakan kasino terbesar. Kasino ini merupakan perpaduan antara hotel dan pusat perbelanjaan. Bahkan, kasino ini dirancang bagai kawasan Venesia di Italia yang terdapat banyak kanal dan perahu gondola. Venetican Macau dibangun di atas lahan seluas 97.5 hektar dan merupakan  hotel terbesar di Asia. Pengunjung bisa melihat tiruan Rialto Bridge, Grand Canals, Gondola, lukisan Michelangelo di atapnya seperti di kota Venesia. Bahkan pengunjung bisa menyewa gondola atau perahu yang pendayungnya didatangkan langsung dari Venesia. Yang lebih menarik adalah pendayung ini akan menyanyikan lagu seriosa. Serasa kita sedang berada di Venesia, Italia. 




Di kawasan kasino, pengunjung juga bisa menikmati atraksi spektakuler seperti di  City of Dreams yang terdiri dari dua pertunjukan dalam setahun berupa: House of Dancing Water di Dancing Water Theater dan Dragon’s Treasure di The Bubble. House of Dancing Water merupakan pertunjukan air paling besar di dunia selama 85 menit dan ditampilkan berbagai akrobat.  House of Dancing Water diciptakan dan diproduksi oleh Franco Dragone, master pertunjukan teater yang pernah bekerja sama dengan perusahaan hiburan asal Kanada, Cirque du Soleil, dan penyanyi bersuara merdu, Celine Dion. Tiket masuknya untuk Kelas A, dewasa sebesar  HK$ 880 (sekitar Rp 1,1 juta), anak-anak sebesar HK$ 620 (Rp 768 ribu). Sedangkan untuk kelas C, dewasa sebesar HK$ 480 (sekitar Rp 595 ribu), anak-anak sebesar HK$ 340 (sekitar Rp 421 ribu).

Macau memang menarik buat pengunjung. Daya tariknya pun luar biasa. Apalagi pada tahun 1998 dibangun Macau Tower & Entertaimen Centre dan dibuka untuk umum pada 19 Desember 2001. Tower ini merupakan ide dari Konglomerat kasino Macau Stanley Ho yang  terinspirasi dengan keberadaan Sky Tower di Auckland, New Zealand. Menjelajahi Macau kurang afdhol kalau tidak mengunjungi Macau Tower Convention & Entertaimen Centre yang menawarkan wisata di ketinggian 338 meter. Macau tower juga di lengkapi dengan pusat perbelanjaan, restoran, cafe, teater dan juga skywalk. Di  Macau tower, pengunjung diberi kesempatan untuk mencoba fasilitas bunge jumping di ketinggian 233 meter tersebut. Apalagi pemandangan kota Macau dari ketinggian Macau Tower akan memberikan pemandangan dan sensasi yang luar biasa. 




Tempat wisata lain yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi adalah Jembatan gubernur Nobre de Carvalho (Governor Nobre de Carvalho Bridge). Tempat wisata ini menawarkan objek yang berupa jembatan, di mana masyarakat Macau lebih mengenalnya dengan nama Macau Taipa Bridge sebagai jembatan pertama yang menghubungkan Semenanjung Macau dan Pulau Taipa. 




Bukan hanya kawasan perjudian dan hiburan, Macau juga mempunyai puluhan gedung bersejarah berasitektur Eropa. Bahkan, UNESCO menetapkan berbagai kawasan di Macau dan 25 bangunan sebagai World Heritage (warisan dunia) yang memiliki nilai kebudayaan dan sejarah masa lampau. Seperti: Santa Casa da Misericordia atau Holy House of Mercy yang didirikan oleh uskup pertama di Macau pada tahun 1569. Sedangkan, kawasan sejarah di Macau yang wajib dikunjungi memberikan pengalaman tempo dulu adalah Macau Heritage Walk. Di kawasan ini terdapat gedung-gedung bersejarah peninggalan penjajahan Portugis. Tempat sejarah yang paling menarik dan wajib dikunjungi adalah Gereja Katedral Santo Paulo atau Ruins of St. Paul’s yang terletak di Jalan Rua Horta da Companhia merupakan katedral yang dibangun Portugis kepada Saint Paul di abad ke 17 dan merupakan gereja Katolik terbesar di Asia pada masa itu. Gereja Katedral Santo Paulo  berada di puncak bukit. Kita bisa menyusuri lorong-lorong panjang dan berbatu yang menurun di depan gereja.





 
Reruntuhan Gereja Katedral Santo Paulo hanya menyisakan dinding bagian depan, bagian belakang dari gereja ini telah musnah terbakar semenjak tahun 1800-an. Menyusuri di bagian belakang dari reruntuhan gereja ini, pengunjung akan menemukan tangga naik ke atas. Setelah itu, kita bisa melemparkan koin dari jendela sebagai doa keberuntungan. Gereja Kathedral Santo Paulo telah di tetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO, tepatnya sejak tahun 2005 dan menjadi semacam maskot semua tempat wisata di Macau. Sekitar kawasan ini juga terdapat Benteng dan Museum Macau yang letaknya berdekatan sehingga memudahkan untuk mengunjungi satu persatu. Ada juga lokasi lain yang wajib dikunjungi adalah Igreja e Seminario de Sao Jose atau Gereja Seminari Santo Joseph (St. Joseph’s Seminary and Church) merupakan tampat wisata yang berupa Seminari dan sebuah Gereja yang sejak tahun 2005 di tetapkan sebagai warisan dunia UNESCO.




Sejarah Macau yang merupakan bagian dari Tiongkok juga meninggalkan jejak berupa peninggalan kuil yang berupa A-Ma Temple (Kuil A-Ma). Kuil A-Ma merupakan kuil aliran Tao tertua dan terkenal di Semenanjung Macau. Menurut data, kuil ini dibangun pada 1488 sebagai bentuk penghormatan pada Dewa Matsu, yaitu dewa yang melindungi para nelayan. Kuil ini masuk dalam warisan dunia UNESCO. Kawasan lainnya yang tidak boleh dilupakan  dan sangat bersejarah adalah  Macau Senado Square. Kawasan ini pada masa penjajahan Portugis merupakan pusat pemerintahan koloni Portugis.






             Setelah lelah berkeliling kota Macau, tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khas Macau. Selama berkunjung di Macau, kita dapat menikmati berbagai macam kuliner yang mengundang selera dan banyak dijual di tempat wisata dan hotel. Sedangkan kuliner yang terkenal di Macau, antara lain: egg tart, egg roll, almond cookies dan peanuts candy. Yang lebih menarik pengunjung adalah bisa melihat proses pembuatan makanan secara langsung dan mencicipinya.
Akhirnya, kita bisa memahami sekilas pandang tentang kota Macau. Jika kita mau mengunjungi Macau, ada beberapa tips yang bisa menjadi panduan kita, yaitu:
1.   Rencanakan perjalanan jauh-jauh hari, kalau bisa tunggu perusahaan penerbangan menawarkan tiket promo. Dari Banda Aceh, bisa transit di Kuala Lumpur menggunakan pesawat AirAsia. Dari Kuala Lumpur, ada penerbangan langsung ke Macau. Waktu tempuhnya sekitar empat jam.
2.      Booking hotel jauh-jauh hari, silakan berburu di beberapa web, seperti agoda.com, bookinghotels.com, asiarooms.com.
3.    Harus mengetahui waktu Peak season di Macau pada akhir musim panas (summer), yaitu di bulan Oktober-November. Sedangkan low season biasanya awal tahun.
4.      Mengadakan kunjungan ke Macau berdua, maksimal bertiga. Bila bertiga, pesan kamar buat tiga orang atau satu kamar dengan extra bed. Pastikan kamar tempat menginap menyediakan coffee maker.
5.      Janganlah membawa bawaan terlalu banyak (bawa secukupnya) yang bias taruh di kabin.
6.      Bisa membawa makanan instan seperti: mi instan, kecap sachet, saus sambal, milo atau kopi sachet atau makanan kering lainnya. Di Macau, minuman instan termurah seharga 5 MOP per cup.
7.      Cari rumah makan yang menyajikan vegetarian food, karena makanan halal sulit ditemukan. Bisa beli satu porsi lagi sebagai cadangan makanan untuk malam/pagi hari. Di Macau, banyak menyediakan air mineral gratis.
8.   Harap menyediakan uang receh yang banyak yang bias ditukar di convenient store seperti 7 eleven. Karena di Macau, banyak bus umum tidak mengembalikan uang kita. Harap membayar dengan uang pas.
9.      Sebagai rekomendasi, pengunjung bias berbelanja suvenir di sebelah timur Ruins of St. Paul di jalan Rua Hota da Companhia.
Selamat berwisata dan menimati jalan-jalan seru bersama keluarga anda di Macau!


Referensi:
http://atjehpost.co/articles/read/369/Macau-yang-Memukau
http://travel.detik.com/read/2012/09/06/173400/2010430/1383/macau-destinasi-baru-setelah-hong-kong
http://www.indotravelers.com/ln/artikel/macau-china.html
http://www.pegipegi.com/travel/mau-merasakan-nuansa-eropa-di-asia-ke-macau-aja/
http://www.tempo.co/read/news/2012/11/04/203439580/Macau-di-Luar-Kasino
 




Post a Comment for "Macau, Pesona “Las Vegas” Asia dan Bangunan Arsitektur Eropa"