60 Tahun UNHAS dan Status PTN-BH
60
Tahun UNHAS, Implementasi PTN-BH
dan
Merekatkan Kolaborasi Alumni
Universitas
Hasanuddin (UNHAS), Makassar
(Sumber:
republika.co.id)
“Ratusan batu dan bata terbang
berhamburan. Ada yang mengenai kaca tempat kuliah dan para mahasiswa. Ratusan
mahasiswa dari sebuah fakultas dengan senjata seadanya menyerang ratusan
mahasiswa lainnya dari fakultas yang berbeda. Mereka pun dengan senjata yang
seadanya pula. Kedua kubu mahasiswa dari kedua fakultas yang berbeda dalam satu
kampus saling merangsek, berkejaran, memukul dan merusak fasilitas yang ada.
Masalahnya pun sepele. Seorang mahasiswa salah satu fakultas diganggu oleh
seorang mahasiswa dari fakultas yang berbeda. Sebagai rasa solidaritas maka
para mahasiswa yang mahasiswinya diganggu tidak tinggal diam, langsung
menyerang membabi buta ke fakultas yang
berbeda di mana terdapat mahasiswa yang mengganggu mahasiswi tersebut.
Akibatnya berbagai fasilitas kampus pun rusak parah, dari kaca tempat kuliah
hingga fasilitas ruang kuliah”
Sebuah ilustrasi nyata
yang terjadi dalam dunia pendidikan tinggi kita. Sangat miris, betapa mudahnya
para mahasiswa kita terprovokasi untuk saling menyerang sesama mahasiswa yang
masih satu kampus, bahkan tawuran antar mahasiswa tersebut telah merusak fasilitas
kampus yang notabene adalah tempat menimba ilmu mereka. Sungguh, tingkat
kesadaran mereka ternyata masih rendah.
Andaikata mereka
menyadari betapa susahnya para pendiri kampus mereka dalam membangun tempat
kuliah dengan tetesan keringat dan air mata, tentulah mereka berpikir seribu
kali untuk berbuat anarkis merusak fasilitas kampus dan menyerang mahasiswa
yang masih dalam satu kampus (almamater). Mengapa? Karena nama baik kampus
tentulah sangat dipertaruhkan.
Sama halnya dengan Universitas Hasanudin (UNHAS) Makasar, Sulawesi Selatan yang telah
didirikan bukan hanya dengan mimpi belaka. Perjuangan yang sangat panjang untuk
membuat sebuah kawasan belajar mahasiswa. Kalau melihat sejarahnya, maka kita
kaget bahwa UNHAS didirikan secara resmi pada tahun 1956, karena di kota Makassar pada tahun 1947 telah berdiri
Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
(UI) Jakarta berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia
Belanda Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947 yang dipimpin oleh Drs L.A. Enthoven
(Direktur).
Kegiatan belajar
tersebut sempat berhenti (dibekukan) karena situasi kota Makasar yang kurang
kondusif dan akhirnya dibuka kembali sebagai cabang Fakultas Ekonomi UI pada 7
Oktober 1953 di bawah pimpinan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk. Fakultas Ekonomi yang
selanjutnya menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Hasanuddin (UNHAS) setelah
dipimpin acting ketua Prof. Drs.
Wolhoff dan sekretarisnya Drs. Muhammad Baga pada tanggal 1 September 1956
sampai diresmikannya Universitas Hasanuddin (UNHAS) pada tanggal 10 September
1956 ketika Bung Hatta masih menjadi Wakil Presiden.
Sebagai informasi bahwa
kampus UNHAS semula dibangun di Baraya
atau Kampus Baraya. Namun, awal tahun
1980-an, ketika Rektor dijabat Prof. Dr. Ahmad Amiruddin, Kampus UNHAS
dipindahkan ke Tamalanrea, karena
Kampus Baraya sudah berada di tengah kota. Kampus UNHAS yang berjuluk sebagai kampus merah sekarang menempati areal
seluas 220 hektare di Tamalanrea dengan berbagai fasilitas. Sejak akhir tahun
2006 Fakultas di Universitas Hasanuddin (UNHAS) bertambah 1 yang merupakan
pemekaran dari Fakultas Pertanian dan Kehutanan yaitu Fakultas Kehutanan.
Untuk mengembangkan
dunia pendidikan, UNHAS kini telah mengembangkan kampus baru yang dikhususkan
untuk Fakultas Teknik yang terletak di bekas pabrik kertas Gowa di kabupaten
Gowa. Selanjutnya, kampus baru tersebut mulai dipergunakan sejak tahun 2006
walaupun masih dalam tahap renovasi dan pembangunan gedung dan pengadaan
fasilitas.
###################&&&&&&&&&&&&&###################
###################&&&&&&&&################
##################&&&#############
##############&##########
Di
Bawah Kepemimpinan Srikandi Tangguh
Perjalanan dunia
pendidikan di UNHAS telah mengalami pergantian kepemimpinan. Yang menarik
adalah ternyata UNHAS pernah dipimpin oleh seorang Rektor dari kalangan militer
(Perwira Menengah/Pamen) pada tahun 1965-1969. Selanjutnya, sejak
dikeluarkannya SK Menteri PP dan K No. 3369/S Tanggal 11 Juni 1956 terhitung
mulai 1 September 1956 dan dengan PP No. 23 Tanggal 8 September 1956, Lembaran
Negara No. 39 Tahun 1956 yang secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI Drs.
Moh. Hatta pada tangggal 10 September 1956, UNHAS pernah dipimpin oleh sejumlah
Rektor, yaitu:
1.
Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo 1956 – 1957;
2.
Prof. Mr. K.R.M.T. Djokomarsaid 1957 –
1960;
3.
Prof. Arnold Mononutu 1960 – 1965;
4.
Let. Kol. Dr. M. Natsir Said, S.H. 1965 –
1969;
5.
Prof. Dr. A. Hafid 1969 – 1973;
6.
Prof. Dr. Ahmad Amiruddin 1973 – 1982;
7.
Prof. Dr. A. Hasan Walinono 1982 – 1984;
8.
Prof. Dr. Ir. Fachruddin 1984 – 1989;
9.
Prof. Dr. Basri Hasanuddin, M.A 1989 –
1997;
10.
Prof. Dr. Ir. Radi A. Gany 1997 – 2006;
11.
Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi, Sp.BO
2006 -2014; dan
12.
Prof. Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA
2014-sekarang.
Sekarang UNHAS dipimpin
oleh seorang Rektor dari sosok Srikandi tangguh (wanita), Prof. Dr Dwia Aries
Tina Pulubuhu, MA yang menjabat sejak tahun 2014. Sosok pemimpin yang berjiwa
mengayomi dan membesarkan kampus dari tangan seorang ibu. Perlu diketahui
bahwa Prof. Dr. Dwia Aries Tina
Pulubuhu, MA, menjabat Rektor UNHAS sejak tanggal 28 April 2014. Yang menarik adalah sang Rektor adalah Guru
Besar Sosiologi Universitas Hasanuddin dengan spesialisasi dalam bidang kajian
konflik, studi gender, dan pembangunan. Sebelum menjabat sebagai Rektor beliau
telah menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kerjasama selama 8 tahun. Sungguh
perjuangan yang mulia untuk menjabat sebagai pucuk pimpinan dalam sebuah
univesitas.
Prof. Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu,
MA
(Sumber:
Wikipedia)
Ada 15 fakultas yang menjadi
tanggung jawab untuk dikembangkan oleh Srikandi tangguh dalam Universitas
Hasanudin, yaitu:
1. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis;
2. Fakultas
Hukum;
3. Fakultas
Kedokteran;
4. Fakultas
Teknik;
5. Fakultas
Ilmu Budaya;
6. Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik;
7. Fakultas
Pertanian;
8. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam;
9. Fakultas
Peternakan;
10. Fakultas
Kedokteran Gigi;
11. Fakultas
Kesehatan Masyarakat;
12. Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan;
13. Fakultas
Farmasi;
14. Fakultas
Kedokteran Hewan; dan
15. Fakultas
Kehutanan.
###################&&&&&&&&&&&&#################
####################&&&&&&###############
################&&&#############
###########&##########
Mengawal
Status PTN-BH
Salah satu pengembangan
Universitas Hasanudin dalam bidang akademik, di antaranya pembangunan Kampus II
yang dinamakan JK Center. Gedung JK
Center terdiri dari dua gedung, yaitu: JK
of Technology dan JK of Scientific.
Pemberian nama JK Center dikarenakan kampus II Universitas Hasanudin tersebut
merupakan usulan dari Bapak Jusuf Kalla alias JK ketika menjabat sebagai Wakil
Presiden era kepemimpinan SBY. Sehingga, untuk memberikan penghargaan atas
inisiatif tersebut, Universitas Hasanudin memberikan nama dua gedung mereka
menjadi JK Center.
Dunia pendidikan tinggi
semakin berkembang jika pihak kampus mampu mengatur dirinya sendiri lebih dominan.
Seperti halnya dalam dunia pemerintahan daerah yang berawal dari azas
sentralisasi menjadi azas desentralisasi, di mana setiap daerah di Indonesia
diberi kewenangan untuk mengatur daerahnya sendiri agar lebih berkembang. Dalam
dunia kampus pun kini telah berganti rupa manajemennya. Pemerintah menyadari
bahwa pengembangan universitas di masa depan tidak bisa dikekang lagi. Oleh
sebab itu, perlu adanya payung hukum agar kampus bisa berdikari dalam mengelola
manajemennya. Dengan kata lain, kampus diberi hak otonomi agar mampu berkembang
secara komprehensif di masa mendatang.
Melihat perkembangan
Universitas Hasanudin yang tak terbendung, maka Universitas tersebut ditetapkan
sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan
Hukum (PTN-BH) sejak tanggal 17 Oktober 2014 melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 82 Tahun 2014. Selanjutnya, sejak tanggal 22 Juli 2015 Universitas
Hasanudin telah ditetapkan oleh Presiden RI menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTNBH) melalui Peraturan
Pemerintah RI No. 53 Tahun 2015
tentang Statuta Universitas Hasanuddin. Selanjutnya Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 53 tersebut mengacu pada ketentuan Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Hal yang menarik dari
ditetapkannya Universitas Hasanuddin (UNHAS) sebagai Perguruan Tinggi Negeri
Berbadan Hukum (PTN-BH) adalah milestone
penting dalam perjalanan Universitas Hasanudin sebagai perguruan tinggi.
Karena, tidak semua perguruan tinggi negeri di Indonesia dapat mencapai status tersebut.
Jadi, sebuah anugerah yang luar biasa bagi Universitas Hasanuddin ditetapkan
sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) sejak tanggal 17
Oktober 2014 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2014.
Untuk menjadikan sebuah
perguruan tinggi dengan status PTN-BH tidaklah mudah. Pemerintah sendiri telah menetapkan
sejumlah kriteria yang sangat ketat bagi setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk
dapat memperoleh status PTN-BH, antara lain: 1) masuk 9 (sembilan) peringkat
nasional dalam publikasi internasional dan perolehan paten, 2) telah
terakreditasi institusi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT), 3) opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 2
(dua) tahun berturut-turut, serta 4) prestasi kegiatan kemahasiswaan di tingkat
internasional.
Kita menyadari bahwa
sejak kepemimpinan negeri ini oleh Presiden Jokowi menegaskan perlunya
penggalian kembali kehebatan dunia kemaritiman kita yang merupakan jiwa nenek
moyang kita sebagai pelaut ulung. Itulah sebabnya, dalam Statuta Universitas Hasanuddin berisi tentang visi Universitas Hasanudin
agar menjadi pusat unggulan dalam
pengembangan insani, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya berbasis Benua Maritim Indonesia (BMI). Selanjutnya,
dalam statuta tersebut juga menjelaskan tentang misi Universitas Hasanudin
untuk : [a] menyediakan lingkungan belajar
yang berkualitas untuk mengembangkan kapasitas pembelajar yang adaptif-kreatif; [b] melestarikan,
mengembangkan, menemukan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya; [c] menerapkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya berbasis dan untuk kemaslahatan Benua
Maritim Indonesia.
Diterbitkannya PTN-BH
Universitas Hasanudin jelas memberikan berkah. Status Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang melekat di
Universitas Hasanudin, baik berupa PTN
Satker maupun PTN-BLU, diklaim
campur tangan Pemerintah sangat dominan. Pihak Univeristas pun tidak mampu
mengeluarkan kebijakan kampus dengan sendirinya. Namun, dengan diterbitkannya status
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), menjadikan Universitas Hasanudin
memiliki entitas hukum yang mandiri, meskipun
masih dalam lingkup Kemendikbud. Apalagi dengan status PTNBH, Universitas
Hasanudin memiliki otonomi lebih besar dalam tata kelola organisasi dan pola
pengelolaan keuangan kampus. Bukan hanya
itu, Universitas Hasanudin juga memiliki kewenangan mandiri baik akademik maupun non akademik serta memiliki kekayaan tersendiri yang dipisahkan
dari kekayaan negara kecuali tanah.
Hal apa yang mendasari
bahwa dengan status PTN-BH, Universitas Hasanudin menjadi lebih independen dalam manajemen? Kita harus
melihat dari sisi hakikat apa yang melekat pada status PTN-BH tersebut. Pemberian
otonomi yang lebih luas kepada universitas yang terdiri atas otonomi akademik
dan non akademik merupakan alasan kuat Universitas Hasanudin untuk menjadi
Universitas yang pantas diperhitungkan.
Hak untuk mengatur
secara mandiri dalam bidang akademik menjadikan Universitas Hasanudin memiliki
kewenangan mengubah kurikulum, membuka dan menutup program studi untuk terus
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Sedangkan, di bidang non akademik, Universitas
Hasanudin dapat melalukan tatakelola sendiri baik manajemen, dan mengelola
aset-aset yang dimilikinya dan membangun kemitraan dengan dunia usaha dan
lembaga-lembaga lainnya.
Menjelang 60 tahun Hari
Kelahiran (Harlah) Universitas Hasanudin 10 September 2016 mendatang yang
dimbangi dengan penetapan status PTN-BH merupakan kado terindah yang perlu
ditindaklanjuti sebaik mungkin. Karena, 60 tahun Universitas Hasanudin
merupakan momen penting untuk mandiri dalam mengelola organisasi kampusnya.
Apalagi, dengan adanya status PTN-BH merupakan wujud amanah dan tanggung jawab
kepada Universitas Hasanudin untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya
terhadap peningkatan daya saing bangsa.
Universitas Hasanudin
diharapkan mampu sejajar dengan universitas kelas dunia yang antara lain
tercermin dalam peringkat 500 universitas kelas dunia. Terlebih lagi, daya saing di era Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah berlangsung sejak awal tahun 2016 lalu. Sebuah
persaingan global yang membutuhkan jiwa dan energi tinggi untuk memenangkan
kompetisi demi keberlanjutan pembangunan bangsa dan negara guna mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Di tangan Rektor
Srikandi Prof. Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, Universitas Hasanudin
berkomitmen untuk mengemban amanah dan tanggung jawab yang diberikan pemerintah
agar sejajar dengan universitas kelas dunia. Cita-cita tersebut telah tertuang
dalam dalam Rencana Strategis (Renstra) UNHAS
2015-2020, yaitu: "Menjadi Universitas Bereputasi Internasional
Berbasis Benua Maritim". Tidak tanggung-tanggung, Universitas Hasanuddin pun
telah mempersiapkan sejumlah rencana kinerja pada tahun 2016. Dalam 10 poin
yang akan dilakukan Universitas Hasanudin, salah satunya adalah mengembangkan bisnis melalui aset yang
telah dimiliki.
Sang Rektor Dwia Aries
Tina Pulubuhu menegaskan bahwa pengembangan bisnis menjadi salah satu poin yang
ditekankan direktorat Universitas Hasanudin. Dengan mengembangkan sektor ini,
akan banyak manfaat yang diperoleh, terutama bagi mahasiswa. Saat ini, Universitas
Hasanudin telah memiliki cukup banyak aset dan bisnis, di antaranya sarana
olahraga, rumah sakit, percetakan dan rusunawa.
Bukan hanya itu, berbagai bisnis yang
dikelola Universitas Hasanudin di berbagai sektor seperti kemaritiman pun terus
diberdayakan untuk dijadikan pemasukan universitas.
Untuk menjalin
kemitraan dengan pihak lain, maka konsep pengembangan bisnis bukan hanya
melalui aset yang telah dimiliki kampus, tetapi mendorong dosen dan mahasiswa menjadi
wirausaha dengan mendirikan Perseroan
Komanditer (CV) maupun Perseoran
Terbatas (PT) atas nama Universitas Hasanudin. Dari perusahaan-perusahaan
yang telah didirikan bisa mengakomodir mahasiswa yang memiliki ilmu untuk
bergabung. Hal ini akan memberikan nilai lebih bagi mahasiswa maupun para
alumni. Di perusahaan-perusahaan yang telah terbentuk juga akan muncul produk-produk
mahasiswa dari makanan hingga peralatan elektonik. Sebuah sinergi yang luar
biasa.
Dengan mengembangkan bisnis,
Universitas Hasanudin berkomitmen untuk menjadi
kampus bertaraf internasional yang diimbangi dengan peningkatan kualitas
akademik, riset, layanan manajemen. Di mana persyaratan PTN berbadan hokum (PTN-BH), Universitas
Hasanudin harus masuk dalam 500 universitas dunia yang berstandar internasional
yang ditargetkan kurun waktu 2016-2020, masuk dalam jajaran universitas yang
terakreditasi secara internasional.
###################&&&&&&&&&&&&&&#################
###################&&&&&&&&##############
#################&&&############
############&#########
Pentingnya
Efek Kolaborasi
Kemajuan dunia
Teknologi Informasi (TI) semakin tidak terbendung. Berita apapun bisa kita
akses dalam genggaman tangan. Fasilitas gadget
memberikan kemudahan siapapun untuk berbagi dan menerima informasi. Kita
takjub bahwa berita yang terjadi saat ini di belahan dunia bisa kita nikmati (akses) pada
saat ini juga melalui sentuhan (touchscreen)
di perangkat teknologi kita. Berita yang ada di medsos (media sosial), media online atau portal berita online yang
di-share dengan menggunakan mention dan tagar mampu membius penikmat
teknologi untuk saling mem-bully atau
memberikan dukungan. Ribuan, bahkan jutaan pem-bully atau pendukung pun semakin deras dalam hitungan hari. Kita
juga bisa menikmati orang yang terkenal atau sukses bisnis, bahkan hancur sekalipun
dalam hitungan hari karena pengaruh opini netizen
(penikmat internet). Kondisi inilah yang memberikan ruang betapa pentingnya efek kolaborasi (penggabungan).
Pernahkan kita tahu
bahwa orang bisa kaya mendadak atau terkenal karena para netizen begitu peduli
dan saling membagi (share) berita
yang telah diterimanya dari orang lain melalui media sosial tidak membutuhkan
modal besar. Tetapi, hanya membutuhkan keyakinan dan kepedulian antar sesama
netizen yang belum pernah kenal dalam dunia maya (dumay). Tetapi, efeknya benar-benar fantastis. Kondisi tersebut
karena kita sangat membutuhkan bantuan orang lain untuk membagi berita kita
orang lain dan dibagikan kembali kepada lainnya secara berantai. Dengan kata
lain, butuh sifat gotong royong untuk
mencapai sebuah tujuan. Mudah dan
realistis bukan?
Tidak berbeda dengan
kondisi Universitas Hasanudin. Untuk menjadi universitas terkenal dan dihormati
berbagai kalangan perlu menggunakan cara-cara yang telah terjadi dalam
perkembangan Teknologi Informasi (TI). Efek positif dari kolaborasi perlu
ditingkatkan. Ketajaman intuisi
bisnis dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi harus dipertajam.
Universitas Hasanudin perlu membutuhkan keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM)
untuk menjadi Key Opinion Leader dalam menangkal berbagai informasi negatif yang
beredar dalam dunia maya (dumay).
Perlu diketahui bahwa opini yang terjadi dalam dunia maya, apalagi dalam jutaan
opini mampu memberikan pengaruh besar terhadap kondisi nyata. Maka, menjaga
nama baik universitas melalui dunia online tidak boleh dianggap sembarangan.
Perlu diketahui bahwa, hampir semua lembaga atau institusi publik memanfaatkan
betapa pentingnya kemajuan dunia online dengan menampilkan Key Opinion Leader.
Efek kolaborasi bukan
hanya berkutat pada dunia online saja, Universitas Hasanudin juga harus mampu
merekatkan sinergi pihak universitas dengan alumninya. Tidaklah cukup dengan
mewujudkan mahasiswa-mahasiswa yang diwisuda dengan IPK tinggi atau cum laude. Tetapi, peran dan kontribusi nyata alumni membangun
bangsa dalam kehidupan nyata adalah merupakan hal penting.
Wisuda
UNHAS (Sumber: unhas.ac.id)
Itulah sebabnya, Rektor Universitas Hasanudin sering
mengingatkan kepada mahasiswa pada saat acara wisuda untuk memberikan peran
nyata dalam kehidupan masyarakat. Dalam sambutan sebuah acara wisuda, Rektor Universitas
Hasanudin pernah mengatakan bahw abad XXI dicirikan oleh berbagai perpaduan
antar disiplin, karena objek penelitian mulai menyentuh alam yang tidak kasat
mata seperti ke alam pikiran (mind),
genetika, dan fractal. Ilmu-ilmu
saling bergantung satu sama lain memunculkan teknologi internet, robotika,
bioteknologi, nano teknologi dan lain-lain. Objek penelitian tersebut
bersinggungan dengan kesadaran, eksistensi, dan nilai-nilai kehidupan
sehari-hari yang masuk dalam lingkup budaya.
Selanjutnya, kolaborasi antara pihak kampus dengan para alumni
yang bertebaran di seluruh Indonesia, bahkan di dunia perlu dipertemukan dalam
sebuah komunitas yang mampu berperan penting demi almamater dan kemajuan Indonesia.
Di kampus Univesitas Hasanudin sendiri, ada Wakil Rektor yang mengurusi bagian
kemahasiswaan dan alumni yang kini dijabat oleh Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Abdul Rasyid, M.Si, yang menjabat
sejak tanggal 22 Januari 2015.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni,
Dr. Ir. Abdul Rasyid, M.Si (Sumber:
Wikipedia)
Salah satu alumni
Universitas Hasanudin yang saat ini menjadi orang nomor 2 Republik Indonesia (RI
2) adalah Wakil Presiden RI terpilih Jusuf Kalla. Bahkan, beliau menyempatkan
untuk menghadiri acara Reuni Akbar ke-58 yang mengusung tema "Spirit baru,
pemimpin baru, Indonesia baru" yang berlangsung di kawasan Pantai Karnaval
Ancol, Jakarta pada tanggal 30 Agustus 2014 lalu. Acara tersebut dihadiri ribuan
alumni kampus tertua di Indonesia Timur. Ketua panitia temu alumni nasional
yang dirangkaikan halalbihalal, Andi Razak Wawo, mengatakan bahwa informasi
tentang Reuni Akbar tersebut membeludak karena pendaftar diperoleh melalui
website, sosial media (medsos), serta
berbagai informasi yang disebarkan secara berantai. Bukankah ini merupakan efek
positif dari kolaborasi bukan?
Peran alumni
Universitas Hasanudin pun telah menunjukan eksistensinya demi menjaga nama baik
almamater serta memberikan peran dan kontribusi nyata dalam pembangunan
nasional sesuai dengan bidang yang digelutinya. Berbagai seminar telah diadakan
oleh Ikatan Alumni (IKA) UNHAS, seperti yang diadakan oleh Ikatan
Alumni (IKA) Teknik Universitas Hasanudin. Ikatan Alumni (IKA) Teknik Universitas Hasanudin menggelar
Rapat Koordinasi Nasonal (Rakornas) pertama di Batam yang bertempat di Hotel
Haris Waterfront Marina, Batam, tanggal 26-27 Desember 2015 yang telah diikuti
150 peserta dari seluruh Indonesia. Para peserta Rakornas ini terdiri atas
jajaran pengurus DPP IKA Teknik, seluruh Ketua IKA Teknik Wilayah, Ketua IKA
Teknik Jurusan serta Undangan seperti Perwakilan Dekanat Fakultas Teknik UNHAS,
Perwakilan Wilayah Calon IKA Teknik Wilayah serta Ketua IKA UNHAS Jabodetabek,
A.Razak Wawo. Rakornas tersebut sebagai momentum merapatkan barisan,
konsolidasi organisasi dan merancang masa depan organisasi.
Rakornas
Ikatan Alumni (IKA) Teknik Universitas Hasunuddin
(Unhas)
Makasar (Sumber: alumniunhas.com)
Tidak mau ketinggalan juga IKA UNHAS Jabodetabek
yang berencana untuk mengadakan Seminar Nasional. Seminar Nasional yang akan
dihelat IKA
UNHAS Jabodetabek tentang kondisi pangan nasional yang akan diadakan di IPB
International Convention Center-Botani Square lantai 2 Bogor tanggal 20 April
2016 mendatang dengan tema, “Modernisasi Sistem Mekanisasi Pertanian untuk
Mencapai Kedaulatan Pangan”. Seminar Nasional tersebut akan dihadiri oleh sejumlah
praktisi dan pemerhati Pangan Nasional termasuk Rektor Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. Dwia Ariestina Pulubuhu serta keynote
speaker Menteri Pertanian RI DR. Ir. Amran Sulaiman, MP. Seminar Nasional tersebut
diharapkan menjadi salah satu momentum berharga bagi upaya-upaya strategis
mencapai kedaulatan pangan nasional melalui salah satunya dengan modernisasi
sistem mekanisasi pertanian.
Seminar Nasional yang dihelat oleh IKA
UNHAS Jabodetabek
(Sumber:alumniunhas.com)
Akhirnya, kemajuan
UNHAS menghadapi Hari Kelahiran (Harlah) atau Ulang Tahun (Ultah) ke-60 yang
diimbangi dengan mengemban Status Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum
(PTN-BH) merupakan amanat dan tanggung jawab besar untuk menjadikan Universitas
Hasanudin sebagai Universitas yang berstandar Internasional. Apalagi menghadapi
persaingan global yang semakin kompetitif di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
membutuhkan peran nyata dengan meningkatkan eksistensi Key Opinion Leader melalui kemajuan Teknologi Informasi (TI) untuk membentuk
opini publik.
Bukan hanya kemajuan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam pengembangan Teknologi Informasi
(TI) saja, untuk memperluas jaringan diperlukan kerekatan sinergi yang
berkelanjutan antara pihak Universitas Hasanudin dengan alumni. Peran dan
kontribusi nyata dari alumni akan berpengaruh besar terhadap perkembangan
Universitas Hasanudin di masa mendatang. Oleh sebab itu, hubungan dan jalinan
kerja sama Ikatan Alumni (IKA) dari berbagai fakultas dan wilayah dengan pihak
kampus harus tetap hidup. Jadi, jangan sekali-kali memandang remeh efek positif
kolaborasi. Karena, untuk maju kita tidak
bisa berjalan sendiri.
Referensi:
Admin.
2014. 30 Agustus. JK Hadiri Reuni Akbar
Alumni Unhas. Diambil dari http://www.republika.co.id/berita/koran/didaktika/14/08/30/nb45z7-jk-hadiri-reuni-akbar-alumni-unhas
______. 2015. 28 Desember. Rakornas IKA Teknik UNHAS 2015: Merapatkan Barisan, Merancang Masa
Depan. Diambil dari
http://alumniunhas.com/rakornas-ika-teknik-unhas-2015-merapatkan-barisan-merancang-masa-depan/
Gobel, Amril Taufik. 2016. 20 April. 20 April 2016, IKA UNHAS Jabodetabek
Menggelar Seminar Pangan Nasional di Bogor. Diambil http://alumniunhas.com/20-april-2016-ika-unhas-jabodetabek-menggelar-seminar-pangan-nasional-di-bogor/
https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Hasanuddin
http://old.unhas.ac.id/berita?page=70
http://unhas.ac.id/page/Keunggulan-Unhas
http://www.pedidikanindonesia.com/2015/01/passing-grade-universitas-hasanudin.html
Sutrisno, Debbie. 2015. 26 Pebruari. JK Center Segera Diresmikan. Diambil
dari http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/15/02/26/nkdeml-jk-center-segera-diresmikan
______________. 2016. 19 Januari. Unhas Fokus Pengembangan Aset dan Bisnis.
Diambil dari
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/16/01/19/o175kz384-unhas-fokus-pengembangan-aset-dan-bisnis
3 comments for "60 Tahun UNHAS dan Status PTN-BH "
baca juga artikel di blog saya ya :
Tips agar bisa berlama-lama di Raudhah Taman Surga
Terima Kasih :)