MALAIKAT DAN SYETAN PUN “PUTUS ASA” KEPADA KORUPTOR INDONESIA
MALAIKAT
DAN SYETAN PUN “PUTUS ASA” KEPADA
KORUPTOR INDONESIA
Oleh
Casmudi, S.AP
Indonesia memang luar biasa. Kekayaan yang berlimpah, sumber daya
manusia yang berlimpah, dan terakhir menyandang predikat baru “koruptor yang berlimpah”. Sungguh
prestasi yang “membanggakan” bagi golongan tertentu yang dapat menikmati hasilnya.
Maaf, kalau saya tidak!
Dilihat dari kacamata agama, tindakan koruptor merupakan tindakan dosa
besar karena telah membunuh ratusan bahkan jutaan manusia Indonesia yang tak berdosa. Kekayaan Indonesia hampir
1000 triliun hilang setiap tahunnya (kata Kang Mas Prabowo Subianto) dalam
iklan politiknya.
Koruptor di Indonesia memang fenomenal. Jiwa “merampoknya” sudah mendarah daging. Mungkin dalam bahasa gaulnya ”kalo elo nggak korup, nggak keren coy”. Saya yakin, bahkan haqul yaqin bahwa koruptor di Indonesia memahami betul apa yang
dilakukannya adalah merupakan dosa besar. Tapi karena kebutuhan dan sifat “kemaruknya” membuatnya ketagihan lagi. Pertama
kali korup mungkin sadar, mereka telah melakukan ajakan syetan yang terkutuk
dan kembali ke jalan yang benar sesuai ajakan malaikat. Akhirnya syetan dan
malaikat pun berdebat.
Kata
Syetan : “gue seneng banget gampang sekali menggoda pejabat Indonesia untuk korupsi”.
Sedangkan,
Kata Malaikat : “gue juga seneng banget kok mengembalikan pejabat korup untuk bertobat untuk kembali jalan yang benar”.
Kata Malaikat : “gue juga seneng banget kok mengembalikan pejabat korup untuk bertobat untuk kembali jalan yang benar”.
Tetapi yang terjadi beberapa tahun belakangan, para syetan dan malaikat
sedang “galau” alias putus asa.
Mereka tidak mempunyai pekerjaaan lagi. Syetan
gak mampu menggoda pejabat untuk korupsi lagi. Malaikat pun sama. Meraka gak
mampu mengembalikan pejabat yang korup untuk kembali ke jalan yang benar.
Setelah ditelusuri, koruptor Indonesia tidak perlu digoda lagi. Mereka
sudah terbiasa alias secara rutin merampok uang rakyat. Lebih hebatnya lagi dari
kayu, semen, aspal, kertas dan lain-lain dimakan. Akhirnya, Syetan banyak yang
putus asa. Karena sebelum menggoda, koruptor sudah tidak tergoda lagi. Tidak
mempan lagi! Mereka sudah memasuki dunia baru, yaitu: rutinitas “mengkorup” uang rakyat.
Sama halnya dengan malaikat. Mereka
sudah tidak punya pekerjaan lagi untuk menangani koruptor. Koruptor Indonesia
sudah kebal terhadap godaan malaikat untuk kembali ke jalan yang benar.
Koruptor bilang “wong, pekerjaan enak kok
dilarang. Gak mempan!”. Saking nyamannya, koruptor Indonesia di saat
tertangkap, mereka gak sedih kok. Di depan kamera mereka melambaikan tangannya tetap
tersenyum sumringah. Tidak seperti orang yang maling ayam yang tertanggkap dan disorot
kamera wartawan mereka menutup mukanya karena malu. Ayamnya gak dapat, malunya
dapat. Penjaranya juga dapat.
Berbeda dengan para koruptor di
Indonesia. Meskipun tertangkap, mereka masih tersenyum. Mukanya pun masih tetap
ceria.Di saat wawancara pun kadang koruptor dan istrinya berkata “doain
saya yah biar kuat dengan cobaan ini”. Karena, mereka yakin apa yang
dilakukannya tetap benar, meskipun akhirnya masuk hotel prodeo. Mungkin dalam hatinya mereka berkata “mengapa korupsi enak kok dilarang!”. Akhirnya, mereka membayar
sipir penjara agar bisa keluar masuk dengan bebas. Membayar jaksa atau hakim.
Jadi hukumannya tidak seperti di luar negeri, tetapi cukup potong tahanan. Nanti kalau keluar penjara bisa cepat-cepat korupsi
lagi. Hebat yah!
Di saat itulah syetan bersedih, tidak bisa
menggoda lagi. Orang, sudah tergoda duluan para koruptornya. Malaikat pun tak
kalah “galaunya”. Para koruptor sudah nyaman sebagai profesi barunya “Pekerjaan : koruptor keren”. Oleh karena
itu, hanya koruptor di Indonesia yang mampu membuat “putus asa” syetan dan malaikat. Kasihan
syetan dan malaikat. Bagi saya, “tunjukkilah
kami ke jalan yang lurus”.
Denpasar, 20 Maret 2014
“WIDGET
#MOJOKAWARD”
Post a Comment for "MALAIKAT DAN SYETAN PUN “PUTUS ASA” KEPADA KORUPTOR INDONESIA"