PERANAN UNIVERSITAS TERBUKA (UT) DALAM MENCERDASKAN BANGSA MELALUI PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH (PTJJ)
PERANAN
UNIVERSITAS TERBUKA (UT) DALAM MENCERDASKAN BANGSA MELALUI PENDIDIKAN
TINGGI
JARAK JAUH (PTJJ)
Oleh
Casmudi, S.AP
Pendidikan adalah sebuah keniscayaan dan tolok ukur
kemajuan sebuah bangsa. Sayangnya, pendidikan di negeri ini belum mampu
menjangkau seluruh rakyat Indonesia hingga ke pelosok negeri. Padahal, sesuai
apa yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 Bab XIII Tentang Pendidikan, Pasal
31 ayat (1) yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran” memberikan arti penting bahwa seluruh rakyat Indonesia di
manapun juga berhak menikmati apa arti pentingnya pendidikan.
Program wajib belajar 12 tahun pun sedang digalakkan
oleh Pemerintah. Oleh sebab itu, Pemerintah mengharapkan pendidikan minimal
bagi rakyat Indonesia adalah lulusan SMA atau sederajat. Namun, di lain sisi
bagaimana nasib rakyat Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya ke
tingkat perguruan tinggi untuk berbagai keperluan, seperti persyaratan profesi,
kenaikan pangkat atau golongan dalam karir pegawai negeri dan lain-lain. Sementara
mereka berada di pelosok negeri yang tidak mudah dijangkau dengan sarana yang
memadai. Sekali lagi, kita juga menekankan bahwa pendidikan tinggi merupakan
hak bagi setiap warga negara tanpa kecuali. Masyarakat juga membutuhkan biaya
pendidikan tinggi yang mampu dijangkau masyarakat, segala usia dan tidak
mengganggu pekerjaannya.
Menjawab kegelisahan masyarakat tersebut, Pemerintah
telah menjawabnya dengan mendirikan Universitas Negeri ke-45 sejak 4 September
1984 dengan didirikannya Universitas Terbuka (UT) di kawasan Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe,
Pamulang, Tangerang Selatan. Apalagi, Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasonal telah
mengeluarkan ketentuan perundang-undangan dengan dikeluarkannya Permendiknas
No. 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) oleh
Perguruan Tinggi memberikan solusi yang baik bagi rakyat Indonesia untuk
mengenyam pendidikan tinggi.
Menurut Jung (2005) dalam Imam,
Mohammad & Kisyani (2008) menjelaskan
bahwa keberadaan universitas jarak jauh
di seluruh dunia terdiri kurang lebih ada 11 universitas, yaitu: 1) Allama
Iqbal Open University (AIOU, Pakistan); 2) Anadolu University (Anadolu,
Turkey); 3) China Central Radio and TV University (CCRTVU, China); 4) Indira
Gandhi National Open University (IGNOU, India); 5) Universitas Terbuka (UT,
Indonesia); 6) Korea National Open University (KNOU, Korea); 7) Payame
Noor University (Iran); 8) Sukhothai Thammathirat Open University (STOU,
Thailand); 9) Open University (OU, UK); 10) University of South Africa (South
Africa); dan 11) Shanghi TV University (SHTVU, China).
Kontribusi Nyata Universitas
Terbuka (UT) dalam Pendidikan
Universitas
Terbuka (UT) saat ini sudah berdiri selama 30 tahun (3 dasa warsa).
Keberadaanya sangat penting dalam mencerdaskan bangsa di tingkat perguruan tinggi
hingga ke pelosok negeri. Universitas Terbuka benar-benar mampu “Menjangkau yang tidak terjangkau, meraih
yang tidak teraih dan melayani yang tidak terlayani” oleh perguruan tinggi tatap muka. Pada tahun 2014 saja,
jumlah mahasiswa yang aktif dalam berbagai fakultas mencapai jumlah 579.261
orang. Jumlah tersebut tersebar di seluruh Indonesia dan di 22 kota di 14
negara diantaranya Arab Saudi, Korea Selatan, Hongkong, Singapura, Malaysia dan
Taiwan. Sebuah rekor yang fantastis yang
tidak mampu ditandingi oleh universitas manapun di Indonesia, bahkan di dunia.
Untuk lebih mengetahui tentang sekilas profil Universitas Terbuka, bisa lihat
di link berikut: http://www.youtube.com/watch?v=Nm1AAkYw9sg
Banyak hal yang mampu mendongkrak reputasi
Universitas Terbuka dikenal oleh rakyat Indonesia, baik di dalam negeri maupun
di luar negeri. Hal terpenting adalah kemampuannya dalam menyediakan fasilitas
terpenting dalam sistem pendidikan jarak jauh yaitu penggunaan ICT dalam
pembelajaran (ICT-based learning). Menurut
Kai-Ming Cheng (2008) dalam Imam, Mohammad & Kisyani (2008) menyatakan, bahwa untuk
membangun universitas kelas dunia, ada beberapa prasyarat dan komitmen penting,
yaitu: pembangunan pendidikan tinggi sebagai prioritas, memperhatikan dan
mengembangkan sumberdaya, mempunyai identifikasi institusi, rekrutmen
akademisi, dan melakukan reformasi tata kelola.
Tetapi, hal yang paling menonjol Universitas Terbuka
mampu menerobos ke seluruh pelosok negeri adalah karena adanya prinsip
“pendidikan tinggi jarak jauh jaringan” (a
networking distance education). Universitas Terbuka mengembangkan hubungan berdasarkan
kemitraan kerja yang baik dan luas dengan berbagai institusi di daerah dan
mengelola berbagai sumber daya yang tersedia untuk mendukung tercapainya akses
pendidikan secara merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal
tersebut dengan didirikannya jaringan internal sebanyak 37 Unit Program Belajar
Jarak Jauh (UPBJJ) (Imam, Mohammad & Kisyani, 2008)
Misi Universitas Terbuka tetap berpegang pada Keppres
Nomor 41 Tahun 1984, meskipun disempurnakan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dan perkembangan lingkungan strategis, yaitu: 1) Menyediakan akses
pendidikan tinggi yang berkualitas dunia bagi semua lapisan masyarakat melalui
penyelenggaraan berbagai program PTTJJ; 2) Mengkaji dan mengembangkan sistem
PTTJJ; 3) Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan dan
kelembagaan untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan Nasional (www.ut.ac.id).
Menurut Rektor Universitas Terbuka Prof. Tian
Belawati menyatakan, bahwa hingga 2013, Universitas Terbuka sudah memiliki 27
program studi S1, 3 program studi diploma, 4 program magister yang ditawarkan
oleh 4 fakultas dan 1 program pascasarjana. Sebagai informasi, bahwa program
pascasarjana sedang mengembangkan program internasional, yaitu program Asean Studies yang bekerjasama dengan 3
perguruan tinggi jarak jauh dinegara anggota Asean (www.poskotanews.com).
Untuk menarik minat siswa yang baru lulus
SMA/SMK, maka Universitas Terbuka sejak
4 tahun lalu berupaya menambah program studi yang banyak diminati kaum muda
seperti matematika, hukum, biologi dan sebagainya. Rektor Universitas Terbuka
pun berupaya untuk menghilangkan kesan bahwa Universitas Terbuka bukan lagi
perguruan tinggi untuk mahasiswa usia tua dan guru. Dari jumlah total mahasiswa
Universitas Terbuka (www.poskotanews.com),
terdapat sekitar 386.558 orang (78,4 persen) merupakan mahasiswa FKIP atau
berprofesi guru dan sisanya 106.775 (21,6 persen) merupakan mahasiswa FISIP,
FMIPA, FEKON dan PPs. Dilihat dari kelompok usia, mahasiswa UT kini tidak lagi
didominasi oleh mahasiswa usia diatas 40 tahun. Mahasiswa usia dibawah 30 tahun
terdapat sekitar 46 persen.
Masyarakat Indonesia dari berbagai
profesi, usia dan jenis kelamin dapat mengenyam pendidikan tinggi dari berbagai
program studi yang ditawarkan Universitas Terbuka. Tidak usah khawatir, karena
program studi yang ditawarkan telah mempunyai akreditasi yang baik. Sesuai
laman www.ut.ac.id,
bahwa program studi yang ditawarkan bisa kita lihat di bawah ini:
Program
Studi Akreditasi Berlaku s/d
Pendidikan Biologi B 11-03-2016
Pendidikan Ekonomi B 11-03-2016
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan B 11-03-2016
Pendidikan kimia B 11-03-2016
Pendidikan Fisika B 11-03-2016
Pendidikan Bahasa Inggris B 11-03-2016
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia B 11-03-2016
Pendidikan Matematika B 11-03-2016
Ilmu Pemerintahan B 11-03-2016
Ilmu Administrasi Negara B 11-03-2016
Ilmu Komunikasi B 11-03-2016
Sosiologi B 11-03-2016
Statistika B 11-03-2016
Manajemen B 11-03-2016
Matematika B 11-03-2016
Pendidikan Guru Sekolah Dasar B 11-03-2016
Akuntansi B 11-03-2016
Ekonomi Pembangunan B 11-03-2016
Biologi B 11-03-2016
Agribisnis Bidang Minat Penyuluhan
Pertanian B 11-03-2016
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini B 18-03-2016
Ilmu Administrasi Niaga B 18-03-2016
Akreditasi
Program Studi Universitas Terbuka
Dengan program studi yang ditawarkan, Universitas
Terbuka mempunyai kontribusi nyata bagi para guru di daerah terdepan, terluar,
dan tertinggal (3T) yang belum memiliki kualifikasi pendidikan D4 dan S1. Tahun 2014,
pemerintah mengucurkan dana Rp 20 miliar bantuan operasional perguruan tinggi negeri
(BOPTN) melalui Universitas Terbuka (UT) untuk guru daerah 3T. Benar apa yang
dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, bahwa beasiswa tersebut
dialokasikan oleh Kemdikbud melalui Ditjen Dikti agar guru-guru daerah 3T bisa
menyelesaikan pendidikan D4 dan S1 melalui Universitas Terbuka sebagai amanat
UU Guru dan Dosen (www.jpnn.com).
Universitas Terbuka dinilai telah memberikan
kontribusi yang tidak sedikit bagi bangsa melalui program pendidikan yang
menjangkau hampir seluruh pelosok Tanah Air (Syarief Oebaidillah, 2013). Universitas
Terbuka juga memberikan kontribusi besar bagi rakyat Indonesia yang ingin
menyelesaikan pendidikan sarjana tanpa menggangu pekerjaannya. Oleh Sebab itu,
keberadaan UT sangat membantu rakyat Indonesia dari berbagai latar belakang
pekerjaan dan usia. Mimpi untuk meraih gelar sarjana bisa diwujudkan, tanpa
mengorbankan waktu bekerjanya. Hal inilah yang membuat masyarakat Indonesia
menuju tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. Universitas Terbuka telah
memberikan kontribusi nyata dalam menjawab tantangan apa yang diamanatkan oleh Pancasila
dan UUD 1945.
Keberhasilan
Universitas Terbuka dalam melayani masyarakat pun tidak lepas dari komitmen
untuk meningkatkan kompetensi SDM-nya dari tahun ke tahun.
“Peningkatan
kompetensi dilakukan melalui jalur pendidikan lanjut atau pelatihan di dalam
dan luar negeri. Salah satu peningkatan kompetensi yang digalakkan untuk
pegawai UT, khususnya di UPBJJ saat ini adalah keterampilan memanfaatkan
fasilitas ICT baik untuk kepentingan pembelajaran maupun manajemen secara
optimal (cepat, akurat, memuaskan). Hal lain yang tak kalah penting adalah
pelatihan pengembangan kepribadian dalam konteks yang lebih luas sehingga SDM
UT lebih bersikap mandiri, mampu memberikan pelayanan prima, dan berbudaya
kerja mulia dalam konteks menciptakan Good
Corporate Governance di tanah air” (Imam, Mohammad & Kisyani, 2008)
Proses mencerdaskan bangsa atau memberikan
pengajaran kepada rakyat Indonesia, bukan hanya terbatas pada rakyat Indonesia
yang berada di dalam negeri hingga ke pelosok negeri. Tetapi, Universitas
Terbuka juga menjawab tantangan untuk memberikan kesempatan dan pelayanan
terbaik kepada rakyat Indonesia yang sedang berada di luar negeri dalam rangka
dinas atau bekerja. Sungguh, tidak salah jika Universitas Terbuka selalu
memegang semangat “Membuka Akses
Pendidikan Tinggi bagi Semua” (www.ut.ac.id).
Untuk mengatasi kegelisahan masyarakat Indonesia
yang sedang berada di luar negeri, maka Universitas Terbuka menetapkan untuk
membuka unit kerja baru yang secara khusus menangani pelayanan bagi mahasiswa Universitas
Terbuka sesuai dengan Keputusan Rektor. Satu Unit Program Belajar Jarak Jauh
Universitas Terbuka Layanan Luar Negeri (UPBJJ-UT LLN) sebagai UPBJJ-UT yang ke
39 diresmikan oleh Rektor UT, Prof. Tian Belawati pada tanggal 2 Juni 2014
(Adil, 2013). Dengan demikian, mahasiswa dengan mudah membutuhkan layanan pendidikan tinggi untuk
meningkatkan kualifikasi dan kapasitas diri. Untuk lebih jelasnya bisa
mengakses ke link: http://luarnegeri.ut.ac.id
Kemandirian
dalam Belajar dengan Berbagai Sarana Penunjang
Untuk melayani berbagai
fasilitas atau keperluan pendidikan jarak jauh, maka Universitas Terbuka selalu
mengadakan pengembangan kurikulum, bahan ajar, soal ujian, dan penyediaan tutor. Universitas Terbuka juga menjalin kerja sama
dengan berbagai intitusi atau lembaga terkait, seperti: perguruan tinggi tatap muka; Kantor Pos
dan/atau perusahaan layanan jasa pengiriman barang untuk pendistribusian
bahan-bahan ajar bagi mahasiswa; bank
untuk pembayaran registrasi mahasiswa; stasiun televisi, radio, dan jaringan
media untuk keperluan komunikasi dan interaksi dengan para mahasiswa;
perpustakaan nasional dan universitas setempat untuk keperluan akses mahasiswa
terhadap sumber belajar tambahan; dan lembaga pemerintah daerah, lembaga swasta
dan sekolah untuk keperluan pelaksanaan praktik, praktikum, atau ujian (www.ut.ac.id).
Meraih pendidikan tinggi di Universitas Terbuka
begitu mudah untuk semua masyarakat di seluruh tanah air. Tetapi pada
kenyataannya membutuhkan keyakinan dan kedisiplinan. Karena menggunakan sistem
belajar jarak jauh, di mana mahasiswa dan dosen (tutor) yang bertindak sebagai
fasilitator secara mayoritas tidak bertatap muka langsung. Maka, mahasiswa
perlu mengambil strategi belajar secara mandiri, terencana dan terjadwal.
Panduan dan tugas tutor melalui “Tutorial Online (Tuton)” yang terbagi dalam 8 inisiasi selama kurang lebih 3 bulan
harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Menurut laman www.ut.ac.id, materi yang
dibahas dalam kegiatan tutorial menyangkut: 1) Kompetensi esensial atau
konsep-konsep penting dalam suatu mata kuliah; 2) Masalah yang ditemukan
mahasiswa dalam mempelajari modul; 3) Persoalan yang terkait dengan unjuk kerja
(praktek/praktikum) mahasiswa di dalam atau di luar kelas tutorial; dan/atau 4)
Masalah yang berkaitan dengan penerapan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa dituntut belajar mandiri secara efektif
dan memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Bahkan,
jika ada hal-hal yang kurang jelas atau kurang dimengerti, mahasiswa bisa
bertanya langsung ke tutor atau berdiskusi sesama mahasiswa melalui tuton
tersebut.
Mahasiswa juga harus
aktif memperoleh bahan tambahan pengetahuan dengan mengambil inisiatif untuk memanfaatkan
perpustakaan, tutorial tatap muka atau melalui radio dan televisi, serta
menggunakan sumber belajar lain seperti bahan ajar berbantuan komputer dan
program audio/video. Bahkan Universitas Terbuka telah melengkapinya dengan stasiun
TV khusus tentang bahan ajar kepada mahasiswa yang bernama Sky LBS TV Universitas Terbuka yang merupakan channel khusus
yang menayangkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kurikulum di
Universitas Terbuka. Bahkan stasiun TV tersebut menjadi referensi bagi
mahasiswa Universitas Terbuka untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh,
serta masyarakat umum yang ingin mendalami mata kuliah. Kita bisa melihatnya di
link berikut: http://www.youtube.com/watch?v=fYohW8C8x5M
Penghargaan UT sebagai
PTJJ Berkelas Dunia
Reputasi Universitas Terbuka tidak bisa dipandang
sebelah mata. Berbagai penghargaan dunia pun telah diraihnya. Pada tanggal 24
November 2010, Universitas Terbuka telah menerima kembali Quality Certificate dari International
Council for Open and Education (ICDE). Sertifikat tersebut menandakan bahwa
Universitas Terbuka telah menerapkan sistem penyelenggaraan pendidikan terbuka
dan jarak-jauh yang berkualitas dunia dan telah memenuhi standar pelayanan
praktik baik pendidikan terbuka dan jarak jauh internasional kepada mahasiswa
yang tinggal di seluruh penjuru tanah air. ICDE menyatakan bahwa Universitas
Terbuka telah menerapkan sistem PTJJ berkualitas tinggi melebihi standar
penyelenggaraan dan penyediaan layanan PTJJ kepada mahasiswa.
Banyak juga UPBJJ yang tersebar di seluruh Indonesia
yang telah menerima penghargaan ISO 9001:2008 bidang Layanan BJJ (Belajar Jarak Jauh), seperti
UPBJJ Gorontalo, Batam, Pekanbaru, Smarinda, Jayapura, Kupang, Majene,
Palangkaraya, Mataram, Ambon, Ternate, Banjarmasin, dan Banda Aceh (www.ut.ac.id).
Ditambah dengan kondisi para alumni yang tersebar di dalam maupun luar negeri
yang telah memegang peranan penting dalam pemerintahan. Dari pejabat menteri sampai
pejabat teras perusahaan nasional atau swasta.
Dalam rangka memberikan pembelajaran terhadap rakyat
Indonesia, Universitas Terbuka memberikan kejutan baru di ulang tahunnya yang
ke-30, yaitu dengan meluncurkan Kuliah
Terbuka Online-Universitas Terbuka (MOOCs-UT), pada tanggal 13 Maret 2014.
Peluncuran MOOCs-UT merupakan bagian dari peringatan Global Open Education Week dan diselenggarakan dalam rangka
menjalankan salah satu dharma perguruan tinggi, yaitu dharma pengabdian dan
memberikan kontribusi nyata dalam pembentukan masyarakat belajar. MOOCs-UT sebagai
bagian dari upaya penyediaan ”Sumber pembelajaran Terbuka-UT” (SUAKA-UT), yaitu
bentuk OER (Open Educational Resources)
yang dapat diakses secara gratis oleh masyarakat luas (www.Tempo.co).
Sebenarnya layanan OER-UT sudah dinikmati sejak
tahun 2002 berupa learning object
materials, ditambah lagi dengan Internet TV (ITV-UT) dan Portal Guru Pintar
Online (GPO) yang diluncurkan pada 2010. Mata kuliah pertama yang akan
diselenggarakan melalui Kuliah Terbuka Online, yaitu public speaking, manajemen pemasaran, pendidikan jarak jauh, English for children dan aneka
pengolahan pangan.
Oleh sebab itu, di hari ulang tahunnya yang ke-30,
menegaskan bahwa Universitas Terbuka merupakan perguruan tinggi yang bersifat
terbuka bagi seluruh rakyat Indonesia hingga ke pelosok tanah air dan yang
berada di luar negeri. Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihatnya apa yang dipaparkan
oleh Rektor Universitas Terbuka Prof. Tian Belawati waktu di University of Hong Kong tentang "Open
Education, Open Educational Resources and MOOCs" pada tayangan di link: http://www.youtube.com/watch?v=peWzliZ5OcE
Akhirnya, sebelum mengakhiri tulisan
ini, saya dapat menyimpulkan bahwa beruntunglah kita dengan keberadaan
Universitas Terbuka yang telah memberikan kontribusi nyata bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam meraih mimpi mendapatkan gelar sarjana. Universitas Terbuka telah mampu menjawab
tantangan untuk mencerdaskan bangsa dan menjadikan Indonesia berprestasi
melalui peranan atau kontribusi para alumni yang tersebar baik di dalam negeri
maupun di luar negeri. Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan meraih sarjana.
Tidak ada kata terlambat untuk berprestasi. Karena, Universitas Terbuka telah
menjawab tantangan masa depan rakyat Indonesia. Saya pun telah mendapat
kontribusi nyata dari keberadaan Universitas Terbuka dengan meraih gelar
Sarjana Administrasi Publik (S.AP). Selamat Ulang tahun ke-30 Universitas
Terbuka-ku. Semoga tetap jaya dan berkontribusi besar dalam mencerdaskan bangsa
melalui perguruan tinggi.
Tulisan
ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka
memperingati HUT Universitas Terbuka ke-30. Tulisan adalah karya saya sendiri
dan bukan merupakan jiplakan.
Referensi:
Adil. 2013. Kuliah Perdana Mahasiswa Baru Angkatan IV
dan Pembentukan BEM Universitas Terbuka Taiwan. Diakses dari http://kdei-taipei.org/id/index.php?Option
=com_content&view=article&id=421:kuliah-perdana-mahasiswa-baru-angkatan-iv-dan-pembentukan-bem-universitas-terbuka-taiwan&catid=34:berita&Itemid=55
Imam, Mohammad
& Kisyani. 2008. Peningkatan Daya Saing Lulusan
Universitas Terbuka (UT) Melalui
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ) yang Berkualitas
Internasional. Surabaya: UPBJJ-UT Surabaya, disajikan dalam Seminar
Nasional “Membangun Daya Saing Bangsa melalui PTJJ Berkualitas Internasional”.
Jakarta, 26 Mei 2008. Diakses dari https://utsurabaya.files.wordpress.com/2010/07/daya-saing-lulusan-ut1.pdf.
Jppn.com. 2013. Rp20 Miliar Bantuan Untuk Guru Daerah 3T.
Diakses dari http://www.jpnn.com/read/2013/04/22/168547/Rp20-Miliar-Bantuan-Untuk-Guru-Daerah-3T-
Oebaidillah,
Syarief. 2014. Universitas Terbuka Berkontribusi Perkukuh NKRI. Diakses da ri http://news.metrotvnews.com/read/2014/04/15/231034/universitas-terbuka-berkon
tribusi-perkukuh-nkri
Poskotanews. 2013. UT Makin Diminati Mahasiswa Usia Muda. Diakses
dari http://www.poskotanews.com/2013/09/04/ut-makin-diminati-mahasiswa-usia-muda/
Tempo.co. 2014. Luncurkan Kuliah Terbuka Online. Diakses
dari http://www.tempo.co/read/news/2014/03/17/140562784
www.ut.ac.id
Denpasar, 29 Juli 2014
Tag:
Lomba Blog Dies Natalis Universitas Terbuka ke-30
Post a Comment for "PERANAN UNIVERSITAS TERBUKA (UT) DALAM MENCERDASKAN BANGSA MELALUI PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH (PTJJ)"