Menjaga Kejujuran
Menjaga Kejujuran
Hampir 7
tahun Aku tidak bertemu dengan kakakku. Pertemuan terakhir adalah ketika Aku
mengantarnya menyerahkan surat-surat rekomendasi atas penerimaan beasiswa S2 Double Degree di Universitas Diponegoro,
Semarang.
Aku menjemputnya
di stasiun Kereta Api Poncol. Wajahnya agak menghitam karena debu-debu yang
mengenainya selama perjalanan memakai kereta api ekonomi.
“Kok,
gak naik kereta bisnis biar cepat, mas!” saranku pada kakakku.
“Memang disuruh pak Kepala Sekolah
suruh naik pesawat biar cepat. Mendingan naik kereta ekonomi bisa beli jajan
sama asongan” jawabnya.
Aku baru tahu
kalau beasiswa yang diterimanya adalah kerja sama antara Pemerintah Perancis
dan Universitas Diponegoro dan kakakku menyelesaikannya dalam waktu 10 bulan. Dan
selanjutnya diundang untuk kuliah lanjutan di Perancis.
Sungguh, gayanya
masih sederhana seperti dulu. Padahal jabatannya sudah menjadi PNS (Wakil
Kepala Sekolah Pelayaran Negeri). Aku
masih ingat pesannya, “Hidup harus jujur. Jangan sekali-kali makan uang
sedikitpun yang bukan hak kita. Itu semua akan dihitung di akhirat nanti. Biar
hidup kita jadi barokah”.
Oleh sebab
itu, untuk menaikkan taraf hidupnya. Beliau tidak mengandalkan gajinya. Tetapi,
di saat waktu senggangnya kakakku menerima konsultasi pembuatan skripsi dan
Tesis. Selain itu, kakakku berbisnis dengan cara mengontrak rumah yang
selanjutnya dibuat kamar-kamar untuk disewakan kepada para pegawai atau
mehasiswa/pelajar. Serta, mengajar di beberapa
sekolah lainnya. Bahkan, menurutnya berencana ingin membeli kapal tangkap ikan.
Bulan Oktober
2013 lalu, Aku berkesempatan untuk bertandang ke rumahnya dengan maksud mengundang
untuk menghadiri wisudaku di Jakarta. Pertemuan kami diadakan di warung nasi
sambil makan karena belum makan selama perjalanan dari Jakarta-Palabuhan Ratu.
Selanjutnya, Aku pun diajak bertandang ke rumahnya. Aku kaget, karena bentuk
rumahnya tidak seperti apa yang Aku bayangkan. Besar dan mewah.
“Ini hasil
kalau kita menjaga kejujuran dan ingat orang tua. Rejekinya pun barokah. Rumah yang
satu lagi ada di jalan Gumilar disewakan buat tambah penghasilan” katanya
memberi tahu. Dalam hatiku hanya berucap syukur Alhamdulillah.
Post a Comment for "Menjaga Kejujuran"