Aku dan Kamera Ponsel
Kamera Ponsel dan Momen
Penting Itu
Jalan
Teuku Umar di Kota Denpasar Bali mungkin bisa saya sebut sebagai jalan Gadget alias Jalan Selular. Betapa tidak, setiap kali melewati jalan tersebut
dari perempatan jalan Teuku Umar-jalan Imam Bonjol hingga ke perempatan jalan
Teuku Umar-jalan Diponegoro kita akan melihat deretan ruko hingga ratusan yang
dipakai sebagai outlet kecil dan outlet besar. Outlet-outlet tersebut
mempromosikan berbagai merk gadget yang harganya dari ratusan ribu hingga
puluhan juta rupiah. Dengan kata lain, jika berkunjung kita tinggal pilih sesuai dengan isi kantong
kita. Yang menarik adalah outlet-outlet tersebut penuh sesak oleh pengunjung,
terutama di hari libur atau tanggal muda ketika para pegawai pemerintahan atau
swasta baru gajian.
“Orang beli
gadget kayak beli gorengan saja”
pikir saya setiap saya lewat di depan sebuah outlet.
Bahkan,
ketika weekend dan mencoba hunting gadget baru yang cocok dengan
isi kantong, saya pun harus berdesak-desakan dengan pengunjung lain sekedar untuk
melihat-lihat spesifikasi sebuah merk gadget. Fenomena kemajuan dunia gadget
saat ini memang sungguh luar biasa.
Dan, hal yang terpenting adalah fasilitas fitur kamera dalam sebuah gadget
sangat diperhatikan para pengguna gadget saat ini. Fungsi penting kamera yang sering
digunakan adalah untuk merekam momen-momen penting dalam kehidupannya.
Apalagi,
menurut pakar media sosial dan konsultan dunia siber DR. Rulli Nasrullah yang
kebetulan teman saya dalam dunia tulis-menulis menyatakan bahwa perkembangan dunia media
sosial sekarang sungguh luar biasa. Dampak yang terjadi adalah munculnya budaya
Fear of Missing Out (FoMO) alias
munculnya dunia kelam, di mana orang takut tidak kekinian jika tidak update status dalam media sosial meskipun
momen yang dialaminya merupakan hal yang menyedihkan. Akibatnya, pengguna
sekarang rajin ber-selfie, wefie ria atau mengambil foto (merekam)
momen-momen penting lainnya.
Kejadian
fenomena di atas tentunya dialami masyarakat sekarang dan membutuhkan gadget yang mempunyai fasilitas
fitur kamera yang dapat diandalkan. Bagaimana
dengan kamera yang fasilitas fitur kameranya tidak ada atau ketajaman kameranya
tidak bisa diharapkan? Tentu menyedihkan bukan? Bagaimana tidak, di saat
momen penting justru kita hanya gigit jari alias menjadi penonton melihat orang
lihat yang tertawa cekikikan, riang gembira berselfie, wefie manja di dekat
kita.
Satu, dua, ti---ga, kamera ponsel pun beraksi, cekrek --- cekrek
--- cekrek. Sambil posisi badannya
dimiringkan dikit, bibirnya dimonyongin atau lidahnya melet kayak ular kobra.
Jari tangannya pun dibuat manja di depan
wajahnya, pipinya yang sudah tirus atau peot
dikembungin dikit biar kelihatan chubby
(gemuk atau tembem). Eits, itulah salah satu aksi narsis yang membuat kita
jadi jealous! Kasihan deh lo! Itu kan SDL –Sudah Derita Lo! Jadi Baper kan?
Kalau
yang lagi happy berfoto ria dengan
kamera ponsel tersebut teman kita,
hal yang sering terjadi adalah kita akan menjadi follower alias nempeler. Kita
jadi orang yang suka ngikut dan nempel ke mana teman kita berasyik ria
mengambil momen penting.
“Ngikut foto
dong bro ... sis” kata kita sambil
memasang muka NBMT (Nggak Berasa Malu Tuh).
Ah, peduli syetan, syetan aja nggak
pernah peduli. He .. he ..he … Paling-paling teman kita akan berkomentar:
“Ah, elo jadi
orang kok nggak modal banget sih bro.. sis. Makanya, ganti tuh HP yang jadul
itu. Ganti yang agak keren dikit napa!”
Kita pun biasanya berlagak seperti orang yang patuh akan
saran teman-teman kita.
“Oke deh bro,
besok gue beli HP yang kameranya lebih bagus dari yang elo-elo punya” jawabnya agak sedikit ngegas.
Lebih, hebatnya lagi pakai gaya tangan nunjuk-nunjuk. Temannya dengan
gelak tawa menjawabnya:
“Kapan! Kapan!
Udah lebaran monyet nih. Awas lo kalau besok masih numpang foto ama kita-kita!”
“Iya—iya … gue
janji” jawabnya sambi ngacungin dua jari
membentuk huruf V. Rasa malu yang hanya bisa disimpan dalam hati.
Sahabat-sahabat
pernah ngalamin kejadian seperti di atas?. Gak
usah malu lah bro sis! Saya aja
pernah kok!. Lagi jujur buka rahasia nih!
Yang lebih menyakitkan adalah di sini (#tunjuk
dada) adalah saat Hari Wisuda di Jakarta sekitar tahun 2013 lalu. Rencana
sudah matang dengan bawa kamera digital buat merekam momen-momen penting
menjadi gatot (gagal total) karena
ternyata kamera digital tersebut kehabisan energi baterai pas Hari-H. Waduh,
cilaka duabelas!. Saya seperti orang yang super duper waplo (wagu tur plonga-plongo). Terpesona melihat
orang-orang pada gembira dengan kemera HPnya. Jadi bengong melihat orang lain
pada bergaya dengan gadget yang telah dilengkapi dengan kameranya. Sementara,
HP saya hanya mampu untuk berkirim pesan melalui SMS saja. Untung, saya punya teman baik yang baru
berkenalan saat acara wisuda baru mau dimulai. Jadi, momen penting pun bisa
saya simpan dengan baik.
“Bro, minta
tolong ya nanti hasil jepretannya dikirim ke email saya. Sorry, ngrepotin” kata saya merayu.
“Oke, sip” jawabnya.
****
Saya
menyadari bahwa kamera ponsel sangat berharga dalam hidup. Apalagi, kamera
dengan kedalaman piksel yang tinggi akan memberi kepuasan pengguna gadget dalam
merekam momen-momen penting. Kemajuan fitur kamera semakin meningkat. Dengan
kamera yang canggih, foto-foto hasil jepretan kita bisa dijadikan dalam
berbagai bentuk yang unik, seperti kolase, penggabungan beberapa foto yang
dipermak lebih baik, diberi kalimat atau komentar menarik yang semakin asyik
dilihat, dan lain-lain.
Jangan
kaget, kamera yang canggih yang melekat pada gadget yang harganya hingga
puluhan juta akan diperlakukan seperti istri atau suami kedua (maaf bukan untuk ngompor-ngomporin). Diberi pelindung biar tidak mudah gores pada
lapisan screen-nya. Harganya pun
mencapai ratusan ribu rupiah. Cara membawanya pun ditaruh di dalam tas yang
membuat kondisi gadget tersebut menjadi lebih aman atau ditenteng biar
kelihatan lebih trendi alias fashionable.
Pokoknya biar modis dan kekinian gitu
loh!
Saya
pribadi mempunyai HP yang mempunyai kamera yang biasa-biasa saja. Yang harganya
masih di bawah satu juta rupiah. Maklum, disesuaikan dengan isi kantong yang
ada. Tetapi, bukan masalah HPnya yang menjadi menarik, melainkan momen-momen
penting yang telah diambil dalam perangkat HP tersebut bisa membuat saya
senang, tertawa hingga menyedihkan. Kedalaman warna kameranya pun dibilang tidak jelek-jelek amat sih! Yang
jelas, objek masih kelihatan tetap menarik untuk dinikmati, dikenang, dan
direnungkan. Asyikkk ….
Fitur kamera sedang on di kamera
ponselku
(Sumber:
dokumen pribadi)
Seperti kamera-kamera
pada HP canggih lainnya, momen-momen penting sebuah objek pun kami simpan dalam
album foto atau gallery. Kamera dan
Objek menjadi dua sisi yang tak bisa dipisahkan. Kamera ponsel bisa menangkap
objek dengan baik.
Objek dan kamera ponsel (Sumber: dokumen pribadi)
Album
foto (Sumber: dokumen pribadi)
Dari kamera yang ada
di ponsel, saya pun bisa merekam momen-momen penting dari yang menyenangkan
hingga yang menyedihkan. Saya simpan dengan baik dalam album HP yang kemudian
menstranfernya di flash disk agar
kapasitas HP tetap bisa men-support
penyimpanan foto. Berikut beberapa momen penting yang telah terekam oleh kamera
ponsel yang biasa-biasa saja. Cekidot!
Jepretan Menyenangkan salah satunya di sini …..
Hasil
jepretan ada 3 macam:
1)
Ketika saya tanpa sengaja bisa melihat sepeda motor yang telah bersama saya selama 4 tahun
dalam suka dan duka. Telah mengantarkan saya mencari nafkah dan akhrnya saya jual
dengan harga nego abis karena BUC (Butuh Uang Cepat).
2)
Saya berkesempatan
untuk berdiskusi dengan Kak Seto di sebuah hotel di Kuta Bali untuk
membicarakan masalah kejahatan seksual pada anak-anak.
3)
Narsis dengan General Manager (GM) Discovery Ancol
Jakarta dalam acara temu komunitas blogger.
Momen
penting yang telah terekam oleh kamera ponsel
(Sumber:
dokumen pribadi)
Jepretan yang membahagiakan tidak pernah saya lupakan ada di
sini ….
Jepretan
yang membahagiakan yang berhasil saya rekam dengan kamera ponsel, di antaranya:
1)
Kebahagiaan bersama
keluarga di Hari Raya Idul Fitri tahun 2015 di Kota Ngawi Jawa Timur. Sungguh
momen yang menyenangkan, dijepret satu hari menjelang Hari Raya tiba.
Mengumpulkan orang-orang sebagai objek jepretan foto tersebut sangatlah susah.
Makanya, jepretan kamera ponsel tetap saya simpan hingga kini.
2)
Inilah momen
yang membahagiakan sepanjang tahun 2015. Dapat undangan untuk mengunjungi
ladang migas Pechiko milik PT. Total E&P Indonesie di Kalimantan Timur.
Momen yang menurut saya tidak bisa terulang kembali. Sangat … sangat … kecil, kecuali Tuhan mengijinkan.
Kumpul bersama keluarga di Hari
Raya Idul Fitri 2015
(Sumber:
dokumen pribadi)
Salah
satu jepretan di Kalimantan Timur. (Searah jarum jam):
di
pesawat terbang dari Denpasar menuju Balikpapan; Kamar
hotel
di Balikpapan; Plang PT.Total E&P Indonesie;
CSR
PT.Total E&P Indonesie di Kutai Kartanegara
(Sumber:
dokumen pribadi)
Setiap ada kebahagiaan pasti ada kesedihan. Hasil jepretan
kamera ponsel ada di sini …
Kesedihan itu memang bumbunya
kehidupan. Sedangkan, jepretan objek yang bisa memberikan kesedihan, di antaranya:
1)
Gambar bagian atas
adalah ledakkan gas elpiji ukuran jumbo dan melon yang menghancurleburkan
sebuah rumah di Kota Denpasar.
2)
Gambar bagian bawah
adalah karangan bunga ketika kasus meninggalnya gadis kecil yang cantik
“Angeline” karena pembunuhan sadis.
Jepretan yang membuat kesedihan
(Sumber:
dokumen pribadi)
Hasil jepretan lucu …
Ini
adalah hasil jepretan yang membuat saya tersenyum, bahkan tertawa sendiri. Objek yang berhasil saya jepret adalah
sepasang monyet sedang mencari kutu yang berada pinggiran di salah satu ruas jalan
raya Candidasa-Karangasem Bali. Saya bela-belain
berhenti meskipun jalan raya yang menurun untuk mengabadikan momen yang
menggelikan ini.
Jepretan lucu (Sumber: dokumen pribadi)
Jepretan yang Unik ada di sini …
Bukan
hanya menyedihkan dan lucu yang berhasil saya rekam dengan kamera ponsel. Saya
pun sempat merekam objek yang unik, yaitu:
1)
Tukang tambal ban
seorang ibu-ibu yang lihai dan lincah. Objek foto ini saya jepret ketika sepeda
motor yang saya kendarai mengalami kebocoran ban di daerah Sempidi, Badung
Bali.
2)
Seekor jangkrik tanpa
sengaja terbang dan hinggap di tangan saya ketika sedang antri mentranser uang
di sebuah bank pemerintah di Denpasar Bali.
3)
GIVI yang dipakai
untuk sepeda motor sangat unik, karena dibuat sendiri menggunakan lempengan
kayu. Sangat murah dan tradisional. Jepretan ini terjadi di salah satu jalan
raya di Denpasar Bali.
Jepretan unik yang berhasil saya
rekam dengan
kamera ponsel (Sumber: dokumen pribadi)
Video
berikut merupakan kondisi kamera ponsel saya yang masih jauh dari sempurna,
khususnya fitur kamera yang ada di dalamnya. Tetapi, momen penting yang telah
dijepret oleh kamera ponsel menjadi kenangan yang tidak terlupakan dari yang
sedih hingga yang menyenangkan. Yuk, lihat tayangannya di sini:
Kamera ponsel (Sumber: dokumen pribadi)
Inilah sekelumit cerita tentang Kamer Ponsel saya …
Aku dan Kamera
Ponsel (Sumber:
dokumen pribadi)
Sekian…
Tulisan ini diikutsertakan untuk “Giveaway
Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com“.
6 comments for "Aku dan Kamera Ponsel "
Terima kasih sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.